jangan jadi kek Srigala..”pesen Nabi shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam..

Juli 14, 2009 pukul 4:24 am | Ditulis dalam bahaN Introspeksi, Nyantai-Rohah | 9 Komentar

serigal....ak
bismillah….
kaifaa haalukum ikhwatii abis contrengan Pilpres..(walhamdulillah Allah lindungi aku dari ikut-ikutan hal yang uda jelas asal-usulnya dari barat; sistim Democrazy yang notabenenya merupakan sistim di luar tatanan Islam..)
ikhwati..dah sama kita ketahui bahwa salah satu kodrat manusia adalah cenderung pada Kekuasaan dan ketenaran (tentunya illa man Rohima Robbuh..).
Dapat kita ambil contoh apa yang telah lewat pada hari-hari kemaren, ketika “penggede” Negri ini pada mencalonkan dirinya tuk jadi pemimpin..dengan ertian mereka inginkan kekuasaan ada pada diri mereka. coba mari kita pikirkan dengan akal sehat kita (sebagai manusia), bahwa Pemimpin berarti dia akan menanggung beban yang diamanatkan rakyat pada dirinya…(masyaallah, pa ya pada kuat yak????).
Padahal….sebagaimana yang telah sama kita ketahui, bahwa setelah mereka terpilih, buktinya…..???? (hanya isapan jempol belaka, apa yang telah mereka janjikan sewaktu kampanye…) baik, mari Kita ambil contoh; sekolah Gratis, harga bahan Pangan turun; BBM turun harga, de el el…
eeee..secara kita rasakan ato tidak, itu merupakan tipuan belaka (kok bisa..?!)
liat ajha, di sana-sini ada pajak, klo teralambat bayar pajak kena denda, dan lain sebagainya.
Belum laghi, nanti klo tiba masanya gajian, yang katanya wakil Rakyat (“pembantu” rakyat) minta gaji seenaknya, mana ada “pembantu” yang minta gaji dan menetapkan jumlah gaji menurut kemauannya, klo bukan “wakil Rakyat..” para Pemimpin Negri Dagelan ini????! (ane jamin tak ada…..wallahu a’lam)
perlu diingat…
bahwa HAUS dan CINTA kedudukan akan membinasakan manusia, sementara di lain masa bahwa ambisi ketenaran sama dengan benih-benih yang akan menyemai “marabahaya” bagi kehidupan dunia wal aakhirat…(kecuali pabila Allah sendiri yang Menganugerahkan ketenaran dan kemasyhuran tersebut..)
mari kita renungkan Firman Allah yang artinya:
“…Negri Akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan” (QS. Al-Qashash : 83)
Selain itu semua, di lain tempat Rasulullah pernah bersabda tentang hal ini; yang bererti
” Dua serigala buas di tengah sekumpulan domba, tidak lebih membinasakan agama seorang muslim daripada cinta kedudukan dan harta yang ada”
dan akhirnya dapat kita simpulkan…
bahwa Cinta jabatan, tahta, dan kepemimpinan akan mendorong seseorang tuk berbuat apa saja; yang haram diterjang, syari’at Allah dilanggar, hak orang lain dilecehkan, atopun segala hal lainnya demi menjadikan dirinya seorang Pemimpin dan Ketua..! Kecenderungan pada itu semua akan mendorong seseorang nekat menghadapi berbagai rintangan bahkan tantangan sekalipun, asalkan tujuan nafsunya tercapai..!
dengan kata lain, barangsiapa yang hatinya dikuasai kecintaan terhadap kepemimpinan dan kedudukan, maka segala daya dan upaya kan dikerahkan tuk menjaga wibawanya di mata manusia, acap berbuat riya’, menampakkan persaudaraan dalam berucap dan berbuat, SERAYA BERHARAP KEDUDUKANNYA TERUS MERANGKAK NAIK KE ATAS…(hingga pada akhirnya maut kan menjemputnya..Na’uudzubillah min syarri dzaalik..)
Demi menarik simpati manusia, ia sentiasa siap sedia tuk mlakukan kemaksiatan dan perbuatan haram sekalipun..(Na’uudzubillah..). Karenanya, tak berlebihan klo Rasulullah mengibaratkan orang yang CINTA kedudukan dan harta lebih MERUSAK DARIPADA DUA EKOR SERIGALA…

oleh kerananya, mari kita sentiasa berlindung kepada Allah agar dijauhkan dari Sifat-sifat yang tak terpuji, bahkan tercela…!

semoga Allah karuniakan pada kita sifat-sifat mamduuhah (terpuji), bukan sifat-sifat Madzmuumah (tercela)..amien….
walhamdulillahiRobbil ‘aalamien….

ada apa dengan Pemilu????

April 6, 2009 pukul 7:11 am | Ditulis dalam Aku dan Hari2ku, ceR_pen, Nyantai-Rohah, Perjuangan Ikhwah | 9 Komentar

010420090141
Bismillahirrohmaanir Rohiem…
Robbii isyrohlii shodri, wa yassir lii amrii wahlul ‘uqdatan min lisaanii, yafqohuu qoulii….walhamdulillah ‘alaa kulli haal, wa nauudzu billah min syarri ahlin Naar…
alhamdulillah puji syukur sentiasa kita panjatkan hanya kepada Allah yang Telah menciptakan segala sesuatu dari yang tiada…
Perlu kita camkan bersama hai Ikhwatii fiLLah, bahwa segala sesuatu itu pasti ada “sebab dan akibat”, hal ini merupakan suatu “FITROH” yang tak dapat dipungkiri, terlebih lagi bilamana hal itu berkaitan antara “MANUSIA” dengan “Manusia”, itu merupakan hal yang teramat biasa sekali…
beza halnya hubungan antara “Kholiq/ Allah” dengan “MakhluqNya/ Manusia”, dapat kita ambil contoh dalam hal peribadatan, Allah menciptakan manusia dan jin hanya supaya mereka mo menibadahiNya dan sentiasa Tho’at pada apa yang telah Allah gariskan kepada mereka, tapi hal itu tidak berakibat buruk bagi Allah bilamana manusia/ makhluqNya enggan tuk mengibadahiNya, bahkan membangkang segala perintahNya…
kali ini postingan sikit mengenai semakin dekatnya Pemilu Legislatif yang terus disusul Pemilu Presiden, dan juga kaitannya dengan Kepres tentang PEMBUBARAN AHMADIYAH yang tak kunjung disahkan…(walo sudah ada SKBnya, tapi itu SKB adalah SKB BANCI…)
ada apa dengan Pemilu???? dan kenapa harus Pemilu????

kerana satu kata di atas amat sarat makna, dia akan menjadi penentu bagi kelangsungan kesejahteraan bangsa yang sedang dilanda krisis moral ini; Indonesia kita punya Negeri…!

Mari kita lihat contoh slogan yang mereka tampilkan agar manusia “tertipu” dengannya…
“SISA HIDUPKU HANYA UNTUK NEGERIKU” hal ini dapat kita bandingkan firman Allah dalam sutu ayatNya, bahwa Allah memerintahkan manusia agar mengucapkan…“INNA SHOLAATII WA NUSUKII WA MAHYAAYA WA MAMAATII LILLAAHI ROBBIL ‘AALAMIEN” dalam hal ini Alah telah tegas menyatakan supaya manusia menjadikan segala sesuatu yang ia miliki hanya untuk Allah sahaja, bukan untuk yang lain, NEGRI kek, ato UANG kek…atopun yang lain….!
dari sini dapat kita lihat, bahwa ketiadaan ketho’atan mereka terhadap apa yang telah Allah perintahkan…
mari kita camkan….!

terus, slogan lagi “PEMBELA RAKYAT KECIL”, benarkah ia akan ingat terhadap slogannya manakala ia menang dalam Pemilu??? bukannya telah kita dengar bersama dari yang telah lalu, yang katanya mo ngebela rakyat miskin, eeee..ujung-ujungnya malahan bikin RAKYAT semakin MISKIN, di mana Mereka pada MENAIKKAN GAJI SEENAK MEREKA SENDIRI…padahal hasil kerjanya hampir tidak ada kenyataannya, bahkan semakin bikin rakyat sengsara…!

terus lagi, yang semua itu ujung-ujungnya Duit….tiada lain, mana ada orang yang mau membagikan semaunya tanpa minta pamrih setelah itu??? hal ini sebagaimana hukum yang dipakai oleh Negri kita Punya Indonesia, yakni UUD (ujung-ujungnya Duit…) he..iya khan….
kita telah kita ketahui bersama, bahwa “pajak sentiasa dinaikkan, tapi bersamaan dengan itu rakyat tidak dipikirkan akan kesejahteraannya….” Masya Allah, Robbiii astaghfirulloh…..
adakah mereka sama ingat akan janjijanji mereka selama kampanye???? eeee, kok ingat…malahan mereka “MINTA GANTI RUGI” untuk uang yang telah mereka korbankan sewaktu kampanye, klo orang perbisnisan bilang…“NGEBALIKIN MODAL GITU……” he…

juga, kita perhatikan Caleg-Caleg yang ada, adakah dari mereka yang memikirkan akan AQIDAH umat ini???
manakala ada aliran sesat semakin gencar, adakah dari mereka yang memperjuangkan akan PEMBUBARANNYA???
kita ambil contoh, AHMADIYAH yang telah jelas akan KESESATANNYA….mana ada dari para Caleg yang menyerukan untuk menyelamatkan AQIDAH umat???
bila memang ada, itulah kiranya yang kita dapat membela dan memperjuangkan misinya…
klo tidak, eeeee amit-amit tuk nyebutken, apalagi tuk memilihnya…!

kalo boleh aku ajukan sikit pemikiran, mari bersama tuk kita hayati….
sewaktu bencana terjadi, BLT ditahan…eee, giliran kampanye, BLT dibagikan…
sewaktu syari’at Allah Poligami dijalankan, Pemerintah bingung tuk melarangnya, eee, giliran Prostitusi malah dilegalkan…
sewaktu hukum khitan wanita dilakukan, Pemerintah menghalangi, eee, giliran perdukunan, malah disayang dan digandang.
sewaktu Situ Gintung dalam keadaan rusak, tak kunjung datang, eee, gilirannya dah jebol baru datang bertandang….

astaghfirulloh Robbi…..

terus, masihkah kita akan ditipu dan menjadi orang yang tertipu atas janji-janji gombal yang mereka teriakkan itu????
masihkah kita rela akan adzab Allah yang sentiasa melanda kita punya Negri ini????
atau, kita berlepas diri dari mereka???dan kita berusaha tuk sentiasa selalu tuk benah diri???
ingat, kewajiban kita hanya menyampaikan, untuk hasilnya kita serahkan kepada Allah, Dzat yang Membolak-balikkan hati manusia…!

semoga Allah bukakan mata hati kita, sehingga dapat membezakan mana yang baik, dan mana yang buruk…
“Allahumma arinal haqqo haqqo, warzuqnat tibaa’ah, wa arinal baathila baathila, warzuqnajtinaabah…”
“ya Allah tunjukkan kepada kami, bahwa yang benar itu benar, dan rizqikanlah kepada kami tuk dapat mengikutinya, begitu juga, tunjukkanlah kepada kami yang buruk itu buruk, dan kurniakanlah kepada kami tuk dapat menjauhinya..”

ingat, selamatkan AQIDAH umat, agar tak ternodai dengan kekotoran, sehingga maghfiroh Allah sentiasa akan tercurahkan pada kita punya NEGRI, bukannya adzab yang sentiasa menghantui Indonesia kita punya Negri…
BUBARKAN AHMADIYAH sekarang juga…..

Yaa Allah, saksikan, bahwa hanya ini yang dapat aku kongsikan mengenai hal ini…
setelah beberapa usaha telah hamba lakukan bersama sodara yang lain….

hanya Engkaulah Dzat Yang Maha Mengetahui, dan Engkaulah Dzat Yang Menyempurnakan balasan terhadap amalan hamba-hambaNya….

Cukup bagi kita Allah sahaja sebagai Wakil kita…“hasbunaLLoh wa ni’mal wakiil, ni’mal maulaa wa ni’man Nashir…”

holiday part 1

Maret 28, 2009 pukul 10:46 pm | Ditulis dalam Aku dan Hari2ku, BulEtin SahaBat, Ise_Ng2:), Majlis Ilmu, Nyantai-Rohah | 6 Komentar

mudikmacetnj5
bismilllahirrohmaanirrohiem….

alhamdulillah,
KALI INI KITA BERTEMU…
BERTEMU DALAM MAJLIS ILMU…

Tuntutlah Ilmu Tanpa Jemu…
Moga di Sorga Kita Bertemu…

Amien….

libur sikit lah tak pe…
tapi, semoga Allah sentiasa berikan kebaikan di manapun berada…
perlu kita ingat bahwa yang namanya rehat tu bukannya berleha-leha trus tak ngamalken apapun….
begitu juga kepada ikhwah, sodara sodari yang sedang ngedapetken liburan, libur apapun itu…sekolah ke??kerja ke?? atau apalah….
yach, semua orang semestinya dapat bergembira manakala ada kata “rehat” menyapa telinga mereka, eh aku juga…
tapi, kita mesti dapat menyikapi dengan bijak, yamni kita manfaatkan tu waktu dengan sebaik mungkin…
kita hindari banyak main, kita hindari segala hal yang sekiranya kurang bermanfaat, bahkan sesuatu yang memadloroti….
Naudzubillah….
mari kita lihat apa definisi ISTIRAHAT itu…

dalam suatu kaidah disebutkan…
Istirahat adalah “INTIQOOLU ‘AMALIN ILAA ‘AMALIN…” yakni, perpindahan suatu amala/ perbuatan ke perbuatan yang lain….”
so, bila kita telah selesai dalam satu kerjaan kemudian pindah ke kerjaan yang lain, itulah yang dinamakan ISTIRAHAT, bukannya disebut istirahat, manakala mempergunakan waktunya tuk berleha-leha….

dan perlu kita ingat, suatu ayat dalam Al-Qur’an…“FA IDZAA FAROGHTA FANSHOB WA ILAA ROBBIKA FARGHOB…”
pabila kau telah selesai (dari suatu aktifitas) maka bangkitlah, dan hanya kepada Pemeliharamulah kau berharap..!!!

dan ahamdulillah, satu minggu liburan aku dapatkan banyak kesan yang sebelumnya lum pernah aku dapatkan…
Masya Allah…
semua itu hanya Allah-lah yang mengatur skenarionya, kita hanya menjalani….
walhamdulillah, dan sekarang…
hari SENIN…

hari kepulanganku ke Aktifitas yang biasanya lagi….(setelah kemarin sempet izin tambahan libur ke Semarang trus ke Jepara…)
semoga ke depan lebih baik, Allahumma sahhil kulla umuurinaa…amien

dahsyatnya kekuatan do’a yang satu ini….(Subhanalloh…)

Maret 12, 2009 pukul 9:49 pm | Ditulis dalam bahaN Introspeksi, ceR_pen, Mutiara Hikmah, Nyantai-Rohah, Renungan | 18 Komentar

Bismillah…
Allahumma Laa ‘ilma lanaa illaa maa ‘allamtanaa….fa’allimnaa maa yanfa’unaa…

Allah mengisahkan sejarah nabi-nabi yang diutus kepada kaumnya dalam banyak ayat dalam Al-Quran bukan sekedar sebagai pelipur lara belaka, dan perasaan yang terluka kerananya sahaja. Tapi lebih dari itu, Allah menginginkan agar umat manusia dapat beriktibar darinya. Kita ambil contoh kisah Nabi Yunus yang diselamatakan Allah dari lumatan ikan paus yang menerkamnya, dan begitu juga kaumnya yang Allah berikan ampunan kepada mereka lantaran pertaubatan yang mereka lakukan sebelum adzab datang kepada mereka, padahal itu adzab tlah ada di plupuk mata!!!!! Subhanalloh, tiada yang dapat menyingkap adzab selain Allah sahaja!!!
Allah singkap itu adzab lantaran mereka bertaubat, beriman, beramal shalih dan lantunan dzikir yang sentiasa membasahi lisan mereka, setelah sebelumnya mereka sama mendustakan, menista, dan mencemooh Nabi yang diutus kepada mereka; Yunus ’alaihis salaam….!!!!
Sepenggal kisah nabi Yunus ’alaihissalaam meninggalkan sebuah pelajaran yang amat berharga bagi segenap umat manusia khususnya Mu’minin pada masa-masa sesudahnya.
Mari kita ingat kembali apa yang dilafalkan nabi Yunus di dalam perut ikan Paus (huut, demikian disebutkan dalam Al-Qur’an), setelah putus asa dan meninggalkan kaumnya. Nabi Yunus berdo’a yang isinya sarat makna, mulai dari Pengesaan Allah, Pemaha-Sucian Allah, dan istighfar, pengakuan atas kesalahan yang telah ia perbuat; wujud dari taubat yang nabi Yunus lakukan. Yakni ia telah meninggalkan kaumnya dalam kesesatan dikarenakan mereka enggan atas seruannya, setelah sekian lamanya ia mendakwahi mereka ke jalan yang Allah redha!!!!
Ya Allah begitu sabarnya nabi Yunus dan juga nabi-nabi yang Engkau utus tuk mengajak kaumnya ke jalanMu, jalan yang Engkau redha….!
Allah….berikan kami kesabaran sebagaimana Engkau limpahkan kesabaran itu kepada generasi terdahulu yang Beriman kepadaMu…!

Apa sebenarnya yang dilafalkan Nabi Yunus di dalam kegelapan perut seekor ikan, di kedalaman Samudra itu????
Ketika itu nabi Yunus bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benar taubat seraya melafalkan do’a:

لاَ إِ لهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحنَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّا لِمِيْنَ (الأ نبيا ء: 87

“Tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk dalam golongan orang-orang yang dhalim…!”
(QS. Al-Anbiya’/ 21: 87)

Dan juga, mari kita ingat ketika Allah menyingkap adzab yang kan turun kepada kaumnya. Tiada lain lantaran lantunan dzikir, dan permohonan ampun atas kesalahan mereka selama ini….!

Ingat bahwa Tasbih, Tahlil, tahmid dan amal kebajikan secara umum dapat mencegah datangnya bencana. Sungguh sebuah obat, solusi yang manjur, senjata maha hebat dan jalan kluar yang sangat aman dari segala resiko bencana yang mengintai setiap saat.!!!!
Mari kita tilik kembali beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah Yunus ‘alaihissalam, pada firman Allah:

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ (الأ نبيا ء: 87

“Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikian pula Kami akan menyelamatkan orang-orang yang beriman.”

Dan juga hadits beliau yang menyatakan bahwa, barang siapa sahaja yang mau mendo’a sebagaimana do’a Yunus di atas maka Allah kan mengabulkannya, sebagaimana Ibnu Katsir telah menuliskan di dalam kitab Tafsirnya…:

عن سعيد بن المسيب قال: سمعت سعد بن مالك -وهو ابن أبي وقاص-يقول: سمعت رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول: “اسم الله الذي إذا دُعي به أجاب، وإذا سُئِل به أعطى، دعوةُ يونس بن متى”. قال: قلت (8) : يا رسول الله، هي ليونس خاصة أم لجماعة المسلمين؟ قال: هي ليونس بن متى خاصة وللمؤمنين عامة، إذا دعوا بها، ألم تسمع قول الله عز وجل: { : فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ } . فهو شرط من الله لمن دعاه به”

Yang intinya adalah:
”Jika mereka (manusia) berada dalam berbagai kesusahan, lantas mereka berdo’a kepada Kami seraya bertaubat. Terlebih, bilamana mereka berdo’a dengan do’a Yunus ini…!
(Ibnu Katsir, 5/ 368), versi Syamila (5/ 369).

Wallahu A’lam bish Shawwab…
ingat. bila ada benarnya, maka tiada lain datangnya dari Allah, dan bilamana ada salah maka tiada lain datangnya dari diri yang dlo’if dan juga Syaithonir rojiem…

Astaghfirulloh…

tholabul ‘ilm yuk, kerana tak kan ditanya; siapa Presiden 2009???….

Februari 15, 2009 pukul 10:53 am | Ditulis dalam Aku dan Hari2ku, bahaN Introspeksi, Majlis Ilmu, Nyantai-Rohah | 10 Komentar

bismillaah….
itung-itung sekelian selesekan yang kmaren..n daripada nganggur terus….(maksudnya laman ini loh, kok dianggurin,….!) kerana pemiliknya tuh juga seorang Pengacara “pengangguran SOK banyak acara…!” he…
ya udah, ana terusin…!
Semoga dengan postingan kali ini boleh menambah semangat kita dalam menyelesaikan suatu tugas…yakni dengan MENGERTI dan memahami TUJUAN dari amalan yang kita lakukan…
Ikhwatil Kiroom…/ saudaraku yang mulia…!
mengingat bahwa Tholabul ‘ilm.../ menuntut ilmu adalah suatu kewajiban. Karena hanya dengan ilmu kita jadi tahu segala hal yang berkaitan dengan aktifitas yang harus kita tunaikan di dunia ini. Dengan ilmu, kita dapat melakukan cara-cara beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dan perlu kita ingat bahwa beribadah adalah tugas utama kita hidup di dunia. Dan ilmu yang paling pokok untuk kita pelajari adalah Al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kerana dua hal itu akan terus ‘dibawa’ hingga Allah mengambil arwah kita…
Malaikat tak kan nanya’i kita tentang, “Siapa presiden Indonesia tahun 2009?” he3x.
Oleh kerananya, semangat (wah aku juga kena…) untuk menuntut ilmu harus terus kita tingkatkan agar kita tidak low batt. hingga kita enggan untuk mencari ilmu agama. Wal’iyaadzu biLLah. kerana… pemuda Islam harus pinter…! (tak hanya pemudanya thok, tapi orang tuanya juga…)
Salah satu cara agar sentiasa semangat dalam melakukan suatu pekerjaan ialah dengan mengetahui rahsia di balik pekerjaan itu dan fadhilah yang tersirat padanya.
Kita ambil contoh, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam gemar melakukan shalat tahajud dan (hanya) sedikit tidur di malam hari (tak seperti kita; banyak tidur, terkadang shalat tahajud aja cuman tiga reka’at ataupun lima, eeeee tak pe…daripada tidak…!!!!). Mengapa bisa demikian? Tentu kerana beliau mengetahui betul apa rahsia yang ada padanya dan telah memahami betul maksud Kalamullah subhanahu wa ta’ala.
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُوْدًا .// وقم -أيها النبي- من نومك بعض الليل، فاقرأ القرآن في صلاة الليل؛ لتكون صلاة الليل زيادة لك في علو القدر ورفع الدرجات، عسى أن يبعثك الله شافعًا للناس يوم القيامة؛ ليرحمهم الله مما يكونون فيه، وتقوم مقامًا يحمدك فيه الأولون والآخرون

“Dan daripada sebahagian waktu malam bertahajjudlah (orang biasa sebut dengan shalat malem) kamu (hai Muhammad) sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Pemeliharamu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” Qs. Al-Isra’: 79.
Dan juga firman Ta’ala:
تَتَجَافَى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُوْنَ . فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan. Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang dinanti, yang indah dipandang, itu sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” Qs. As-Sajdah: 16-17.

Kerana itulah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan kepada umat beliau, “… dan beramallah sesukamu sebab kamu akan diberi balasan sesuai amal itu, dan ketahuilah bahwa kemuliaan bagi seorang beriman adalah berdirinya (shalatnya) di waktu malam.” HR. Hakim dll; hadits hasan.

Sekarang coba kita bayangkan: ketika ada pengumuman, “Sesiapa sahaja yang kerja lembur malam ini akan digaji 1 juta.” Pasti karyawan tidak ada yang ambil cuti, kerana mengetahui fadhilah/ kelebihan kerja lembur itu. (secara insaniyyah) kalo kita karyawan, tentu tak akan mau ketinggalan untuk dapat 1 juta itu, iya khan… (ngaku aja lah…)
Nah, sekarang mari kita perhatikan; keutamaan ilmu tentu jauh lebih besar daripada sekedar 1 juta. Kerana kita semua beramal/ berbuat selama di dunia ini tiada lain untuk meraih darjat di hadapan Allah setiiiiinggi mungkin. Kerana Allah telah menegaskan:
… يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوْا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوْتُوْا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ .

“…nescaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beiman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa darjat. Dan Allah maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” Qs. Al-Mujadalah: 11.

Hanya sikit sahaja, kiranya boleh memberikan kita semangat tuk lebih berijtihad dalam mencari ilmu yang telah Allah ajarkan melalui utusanNya yang agung; Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam….
Dan akhirnya, hanya kepada Allah sajalah semua perkara, kita kembalikan. ni’mal maulaa wa ni’man nashir (Dialah sebaik-baik Pengganti dan Penolong..) Wallahu a’lam…
semoga Allah golongkan kita semuwa dalam barisan orang-orang yang sentiasa semangat tuk raih DARAJAT tertinggi….!
yakni dengan salah satu cara, tiada lain dengan terus belajar dan belajar…!
tanpa membedakan, oleh siapakah ilmu itu disampaikan, selagi tidak keluar dari apa yang telah digariskan dalam Al-Qur’an dan Sunnah NabiNya yang Mulia…; Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam….
WALLAHU A”LAM BISH SHAWWAB…

empat yang perlu kita cermati…

Januari 17, 2009 pukul 6:01 am | Ditulis dalam Aku dan Hari2ku, bahaN Introspeksi, Nyantai-Rohah, Renungan | 4 Komentar

Bismillahirrohmaanirrohiem…
Alhamdulillah, pagi ini dengan kurnia Allah ku masiy bisa tuk hirup udara segar, sholat shubuh jama’ah, dan masiy banyak ni’mat yang lainnya hingga ngepost tulisan yang semoga dapat bermanfaat bagi kita semuwa. Bilamana ada baiknya maka itu semuwa datangnya dari Allah dan bilamana hanya kejelekan yang didapat maka buanglah jauh2 dari benak pikiran anda, dan…bilamana ada kekurangan, maka andalah orang yang kan sempurnakan…semoga….

Seperti hari-hari kemaren, cahya mentari pagi menyapaku di ufuk timur. Udara masih terasa dingin menusuk tulang (alo setelah masuk ruangan AC pun diidupken…fhiuh tambah dingin nih rasanya…)alhamdulillah. Kabut tipis pun berjatuhan ke bumi nan indah lestari ini.

BTW, kenapa musti tiap kali sedang santai-santai terbersit suatu hal yang bisa ditulis, dan pinginnya ntar idupin kompi langsung tulis tuh suatu hal…eee, idupin kompi../buka word, ketik satu dua tiga kata… tak brapa lama rasa bossend, kantuk, de el el menghinggapi diri yang dlo’if ini hingga tulisan pun hanya sampe pada dua baris ajha, masa’ gitu mo dipost..??? ya nggak lah…!

Tapi, tadi malem, kali ini…Allah kurniakan semangat yang insyaAllah tetep eksis hingga kembali ke haribaanNya…amien, walopun belum selese ngantuk jugha…he….

Mungkin kerana terinspirasi ma ceramah-ceramah yang membahas tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar, yakni bahwa hal ini harus dipunyai oleh tiap orang yang ngakunya Muslim. Mungkin juga…kerana akhir-akhir ini temen-temen pada ngedengerin ceramah yang berisi tentang kewajiban amar ma’ruf nahi munkar atas tiap orang yang ngakunya MUSLIM…

Suatu kali Al-Khalil Ibnu Ahmad pernah mengatakan di dalam kitab, Ihya’ ulumud dien karangan Al-Imam Al-Ghazaali bahwa macam manusia tu da empat:

1. Rojulun yadri annahu yadri wa yadri annahu yadri,
2. Rojulun yadri wa laa yadri annahu yadri,
3. Rojulun laa yadri wa yadri annahu laa yadri, dan
4. Rojulun laa yadri wa laa yadri annahu laa yadri.

Apa sih maksud tulisan di atas???

Mari bersama kita amati satu persatu pernyataan-pernyataan di atas,

Mulai dari yang pertama, seseorang yang tau bahwa dirinya tau dan merasa bahawa dirinya tu tau, maksudna ada sorang yang dia itu ada ilmu dan dia pun ngerasa bahawa dirinya punya ilmu. Orang yang begini ini yang musti kita ikuti, dan kita contoh!!!
Kerana dia adalah orang yang sadar akan keilmuan yang ia miliki…yang semestinya kan mengantar dia pada amalan yang baik pula di kesehariaannya, insyaAllah…

Kedua, seorang yang tak merasa bahawa dirinya ada ilmu, orang yang seperti inilah yang perlu kita bangunkan, kita beri semangat dia, dan perlu kita sedarkan kerana sebenarnya dia mempunyai bakat terpendam dan pengetahuan yang amat luas akan tetapi sayang seribu sayang ia tak merasakan akan hal itu…

Ketiga, seorang yang tidak tau dan merasa bahwa dirinya tidak tau. Orang yang seperti inilah hendaknya yang kita ajari. Kerana hakekatnya, dia adalah orang yang butuh petunjuk…

Dan yang terakhir, seorang yang tidak tau dan tidak tau bahwa dirinya tidak tau, dengan kata laen…orang yang bodoh tapi tak merasa kalo dirinya tu bodoh, bahkan lebih parah lagi klo ini orang membantah ajakan baik orang lain, orang yang begini ini haruslah kita jauhi dan kita tinggalkan…

Kriteria pertama biasa dimiliki Ulama’ istiqomah, ilmu dan amalannya benar, dan inilah yang harusnya kita ikuti.
Untuk kriteria kedua ini, bilamana kita mengetahuinya maka hendaklah kita menyedarkan dia.
Ketiga, orang yang selalunya waktu yang ia miliki digunakan tuk cari pengetahuan tentang ajaran Islam, maka kewajiban orang yang berilmu adalah mengajarinya…

Dan yang terakhir, knapa kok malah ditinggalkan???kenapa tak kita ajari???
Bagaimana kita akan mengajari??? Ulama’ saja ia bantah!!!! Astaghfirulloh….
Dan sifat terakhir inilah yang perlu kita hindari, kita jauhi, kita buang jauh2 dari diri kita, dan semoga Allah lindungi diri kita semuwa…

Terus posisi kita sekarang ini ada di mana???
andalah yang kan menentukan…dan Allah Maha Kuasa akan segala sesuatu…

wal’iyaadzu biLLah…
inspirated by Al-ustadz Habib Rizieq Shihab…

Jazaakumulloh khoir bib….

Laman Berikutnya »

Blog di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.